Sabtu, 08 Mei 2010

Liputan 6 Protes Keras Pemukulan Wartawan

Liputan6.com, Jakarta: Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV Don Bosco Selamun mengecam keras insiden pemukulan wartawan SCTV Juhri Samanery di Pengadilan Negeri Ambon, Maluku. "Saya memprotes keras peristiwa ini dan sangat prihatin," kata Don Bosco Selamun di Jakarta, Jumat (7/5).

Ada dua hal yang dilihat Don Bosco dalam insiden ini. Pertama, pemukulan terjadi di gedung penegak hukum. "Terjadi di tempat, di mana orang tak boleh main hakim sendiri," katanya. Kedua, sangat memalukan karena wartawan dipukul setelah menanyakan sidang kasus korupsi.

Lebih jauh Don Bosco menyatakan segera membicarakan kasus penganiayaan ini di Jakarta untuk menentukan langkah selanjutnya. Liputan 6 telah meminta Divisi Hukum SCTV untuk melakukan advokasi bagi Juhri Samanery [baca: Dewan Pers Kecam Pemukulan Wartawan SCTV].(JUM)

Pemerintah Canangkan Program Pendidikan Anak Harapan Antara


Pemerintah Canangkan Program Pendidikan Anak Harapan] Pemerintah Canangkan Program Pendidikan Anak Harapan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, dalam waktu dekat pemerintah akan meluncurkan program pendidikan anak harapan, sehingga ke depan diharapkan tak ada lagi anak-anak marjinal tak tersentuh pendidikan.

Pendidikan ini berbasis asrama, sehingga konsepnya pun menyerupai pendidikan Pondok Pesantren (Ponpes), kata Suryadharma Ali di hadapan peserta Kongres Umat Islam Indonesia V di Wisma Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat malam.

Menag dan Mendiknas Mohammad Nuh hadir dalam dialog yang dipandu Tuty Alawiyah dan berlangsung hingga larut malam.

Menag mengatakan, program pendidikan anak harapan itu kini tengah dimatangkan. Tujuan dari program tersebut merupakan salah satu solusi mengentaskan kemiskinan, mengingat anak-anak didik berasal dari anak jalanan yang orang tuanya secara ekonomi tak memiliki kemampuan.

Yang lebih penting adalah meningkatkan partisipasi pendidikan dan memberi harapan besar kepada anak didik untuk memperbaiki kualitas hidup mereka, katanya.

Ia menjelaskan, jika program ini dapat berjalan diharapkan anak jalanan dapat terhindar dari tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

Sebelumnya ia menjelaskan bahwa pendidikan bagi anak harus dipandang sebagai kewajiban dan tak mengenal diskriminasi. Karena itu pula keberhasilan pendidikan harus pula memiliki tolak ukur yang jelas. Salah satunya adalah melalui ujian nasional (UN) yang belum lama ini berlangsung dan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Ada yang memandang UN tak perlu, tapi ada yang menganggap penting sebagai "pintu masuk" mengukur keberhasilan program pendidikan secara nasional.

"Jika tak ada tolok ukurnya dan hanya diberikan surat tanda tamat belajar, lalu bagaimana mengetahui pendidikan itu punya nilai kompetitif," tanya Suryadharma Ali.

"Jadi, UN penting sebagai tolok ukur keberhasilan anak didik," tegasnya.

Mendiknas Muhammad Nuh menjelaskan, UN dimaksudkan untuk menentukan sejauh mana standar kualitas pendidikan yang dimiliki. Jadi, UN merupakan pintu masuk untuk melakukan perbaikan pendidikan. Banyak kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan UN. Tapi, jangan salahkan UN karena di situ terkait antara kejujuran dan prestasi.

Ia mengakui hasil UN banyak menimbulkan kekecewaan. Terutama bagi yang menolak diselenggarakannya UN itu. Terlebih bagi yang gagal dan bahkan sampai satu sekolah tak lulus.

Padahal, dengan kegagalan itu menjadi kewajiban semua pihak untuk melakukan perbaikan bersama. Termasuk pemerintah dengan mengintervensi di lembaga pendidikan bersangkutan, katanya.

"Ini harus diperbaiki. Ada apa di lembaga pendidikan itu," ia menjelaskan.

Pendidikan harus dilaksanakan dengan paksa. Perbaikannya juga demikian. "Paksa di sini harap dibaca dengan tanda kutip, sehingga semua pihak ikut memiliki tanggung jawab," katanya.

Dengan demikian, sekitar 55 juta siswa dan 2,6 juta tenaga guru yang ada saat ini harus memacu diri meningkatkan kualitasnya, kata Nuh.

Nuh juga mengaku kaget bahwa ada sekolah ketika UN berlangsung satu sekolah tak lulus semua. Setelah diteliti, siswa menjawab dengan jawab benar sama seluruhnya. Juga dalam terlihat dalam lembar jawaban memberikan tanda salah sama bagi seluruh siswa.

Ini pasti ada yang meracuni anak-anak dengan kunci jawaban yang salah, sehingga satu sekolah tak lulus. Karena itu, ia mengimbau agar orangtua siswa pun ikut memberi penyadaran terhadap anak. Peristiwa itu terjadi akibat degradasi karakter.

"Jadi, pendidikan berkarakter bagi siswa di masa datang juga menjadi penting," kata Nuh.

Arti Kasih Sayang Kapolri untuk Susno


Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji rupanya belum bisa melupakan rentetan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, terutama dalam enam bulan ini.

Arti Kasih Sayang Kapolri untuk Susno

JAKARTA - Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji rupanya belum bisa melupakan rentetan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, terutama dalam enam bulan ini.

Tenar karena kasus Cicak Vs Buaya, nama mantan Kapolda Jawa Barat ini kembali masuk ke benak publik lewat "nyanyian"-nya soal praktik makelar kasus di korpsnya.

Dalam seminar hukum di Jakarta, Jumat (7/5/2010) Susno mencoba mengingatkan memori publik saat rapat kerja Kapolri dan Komisi III DPR beberapa waktu lalu.

Susno bertutur soal pernyataan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri yang mengatakan jenderal bintang tiga itu bukanlah musuh melainkan aset. Konteksnya, kala itu Komisi III mempertanyakan posisi Susno di mata Polri termasuk insiden 'penjemputan paksa' di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

"Pertanyaan berikutnya apakah yang dikatakan (Kapolri) itu sesuai dengan yang dilakukannya?" ujar Susno.

Mantan Wakil Kepala PPATK ini menegaskan, bila kasih sayang Kapolri benar adanya, semestinya perlakuan yang diterimanya juga sesuai. Padahal, Susno merasa dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan Polri.

"Saya masih jenderal aktif. Saking sayangnya semua fasilitas dicabut, supir diambil, mobil dinas masih tapi minyak engga dikasih jatah," cerita Susno.

Dia juga mempertanyakan mutasi jabatan dari Kabareskrim Polri menjadi perwira tinggi (Pati) yang notabene tidak punya tugas alias nonjob.

"Gaji dulu Rp11,7 juta sekarang Rp4,7 juta saat jadi Pati. Katanya ini bukan hukuman tapi mutasi biasa," tuturnya.

Satu lagi, Susno juga mempertanyakan percepatan proses hukum dirinya saat mengungkap petinggi dan perwira menengah Polri diduga terlibat kasus Gayus Tambunan.

Dia tak menyangka bila peluit yang ditiupnya bakal menyemprit dirinya sendiri hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik.

"Kalau (kasih sayang) itu sesuai, berarti tidak munafik tetapi masuk dalam orang beriman," pungkasnya.

Seorang Terduga Teroris Dikirim ke Rutan Brimob


Satu dari tujuh orang yang diduga teroris, tiba di rumah tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok. Dia dikirim setelah diperiksa di Bareskrim Mabes Polri.

Seorang Terduga Teroris Dikirim ke Rutan Brimob

DEPOK - Satu dari tujuh orang yang diduga teroris, tiba di rumah tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok. Dia dikirim setelah diperiksa di Bareskrim Mabes Polri.

Juru Bicara Mako Brimob Kelapa Dua Depok, AKBP K Budiman, mengatakan hingga siang tadi ketujuh tersangka tersebut belum selesai diperiksa oleh Bareskrim dan belum dikirim ke rutan Brimob Kelapa Dua. Namun, kata Budiman, akhirnya pukul 17.00 WIB satu tersangka tiba dibawa dengan pengamanan ketat oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

"Sudah masuk tapi baru satu orang (teroris), yang lainnya saya pastikan belum, gak tahu kenapa, mungkin masih diperiksa di Mabes, inisialnya AS," ujarnya kepada okezone, Jumat (7/5/2010).

Satu pelaku yang diduga teroris tersebut kini tengah diperiksa di unit Provost Brimob Kelapa Dua Depok. Sebelumnya, Mabes Polri membenarkan bahwa Densus 88 telah menangkap 7 orang yang diduga pelaku terorisme.

Para pelaku yang ditangkap ini telah mengontrak di sebuah rumah di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, selama setahun. Mereka telah diintai selama 3 bulan, hingga akhirnya disergap pada Kamis petang kemarin.

"Sri Mulyani Tak Akan Lari dari Tanggung Jawab"


Terkait skandal Bank Century, Sri Mulyani Indrawati (SMI) dipercaya tidak akan lari dari kasus ini, meski dia akan menduduki jabatan baru di Bank Dunia.

"Sri Mulyani Tak Akan Lari dari Tanggung Jawab"

JAKARTA - Terkait skandal Bank Century, Sri Mulyani Indrawati (SMI) dipercaya tidak akan lari dari kasus ini, meski dia akan menduduki jabatan baru sebagai Managing Director Bank Dunia yang berkantor di Washington, Amerika Serikat.

"Saya percaya bahwa kendati akan bertugas ditempat lain, SMI tidak akan lari dari tanggung jawab. Saya juga yakin SMI tidak ingin menghancurkan kredibilitasnya sebagai Ekonom," ujar anggota tim pengawas proses hukum skandal Bank Century DPR Bambang Soesatyo saat dihubungi okezone, Jumat (7/5/2010).

Bambang menambahkan mantan direktur lembaga keuangan moneter IMF itu sudah dua kali diperiksa KPK. Sehingga menurutnya tidak ada masalah bagi KPK jika masih ingin meminta keterangan SMI.

"Kalau dirasa perlu, KPK bisa memeriksa kembali sebelum SMI berangkat," ungkapnya.

Bambang juga mengimbau agar SMI menyelesaikan dulu beberapa masalah yang menuntut pertanggungjawaban darinya sebelumnya meninggalkan Indonesia, termasuk kasus Century dan kasus pajak Paulus Temewu.

"SMI selesaikan dulu beberapa masalah sebagai pertanggungjawaban, seperti kasus Century dan kasus pajak Paulus Tumewu," ujarnya.

Meski demikian, Bambang mengaku sudah memberi ucapan selamat kepada SMI secara terbuka.

Selasa, 04 Mei 2010

Pecahan Rp 100 Ribu Terbesar Kedua Dunia

Nilai pecahan mata uang Indonesia sebesar Rp 100 ribu ternyata merupakan yang terbesar kedua di dunia. Pecahan mata uang Indonesia itu hanya kalah dari dong Vietnam yang memiliki pecahan 500 ribu.

"Kalau kita mengeluarkan Zimbabwe dalam hitungan, pecahan terbesar kita nomor dua di dunia," kata Kepala Biro Riset Ekonomi Bank Indonesia Iskandar Simorangkir di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa 4 Mei 2010.

Menurut Iskandar, penggunaan uang dalam pecahan yang cukup besar memang kurang efisien. Masalahnya, uang besar justru membuat proses pembayaran dan transaksi tunai menjadi lebih susah.

Iskandar mengakui, sejak lama memang sudah banyak terlontar wacana agar pecahan mata uang rupiah disederhanakan. Salah satunya dengan mengurangi angka nol dalam pecahan uang yang ada.

Istilah tersebut di perbankan disebut dengan nama redenominasi yaitu pengurangan nilai pecahan tanpa mengurangi nilai dari uang tersebut.

"Jangan sampai ada kesan dilakukan sanering karena redenominasi hanya penyederhanaan satuan mata uang, namun nilai tetap sama," ujar dia.

Untuk bisa melakukan penyederhanaan satuan mata uang tersebut membutuhkan sejumlah persyaratan.

Setidaknya ada tiga syarat yang mutlak dipenuhi yaitu kondisi perekonomian yang stabil, inflasi rendah dan stabil, serta adanya jaminan stabilitas harga.

Di antara prasyarat tersebut, hal yang paling sulit dilakukan dengan cepat dan mudah adalah sosialisasi kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mencapai ratusan juta jiwa.

"Cost kita juga sangat besar, karena jumlah penduduk yang mencapai 200 juta. Ini harus dilakukan agar tidak muncul kesan bahwa pemerintah melakukan sanering," tuturnya.

BI mencatat, sejumlah negara memang pernah melakukan penyederhanaan satuan uang, salah satunya adalah Rumania. Untuk menerapkan ketentuan baru itu, pemerintah harus benar-benar memberlakukan secara ketat ketentuan baru tersebut.

"Di Rumania, enam bulan sebelum diterapkan, mereka memasang pengumuman soal harga mata uang lama dan baru di pasar. Kalau ada pelanggaran dengan menaikkan harga akan langsung ditindak," ujarnya.

Dengan penyederhanaan satuan mata uang tersebut, pencatatan laporan keuangan di Rumania saat ini menjadi lebih mudah dan efisien.

Pada kasus lain, pemerintah Turki juga pernah melakukan penyederhanaan satuan mata uangnya. Bahkan, mereka membutuhkan waktu 10 tahun untuk bisa betul-betul siap melakukan ketentuan tersebut.

Selain itu, pemberlakuan dilakukan setelah ada konsensus nasional dan sosialisasi yang optimal.

Minggu, 02 Mei 2010

Metamorfosis si Pembuat Masalah

JAUH lebih dewasa membuatnya kalem. Itulah pilihan yang kini dijalani Deco, sesuatu yang sangat bertolak belakang kala ia berada di puncak karier sekitar empat tahun silam. Saat berada di atas, Deco terkenal sebagai pesepakbola yang arogan dan tidak mengenal kompromi, plus menjadi raja di ruang ganti saat jeda.

Sikap seperti itulah yang membuatnya harus terlempar dari skuad utama Barcelona. Sang trouble maker, bersama Ronaldinho langsung dikirim manajemen keluar dari Camp Nou demi menjaga kestabilan para jugador klub asal Catalonia menyongsong pimpinan baru, Josep Guardiola. Nyatanya pilihan El Barca benar, ruang ganti pemain menjadi lebih kondusif, dan hasilnya sangat positif. Begitu pindah keChelsea, Deco terus belajar. Hasilnya, kini ia sukses menjadi seorang pesepakbola yang terbilang kalem dan mau berbagi bagi para juniornya di timnas Portugal. Perubahan tersebut, meski sebenarnya terlambat, disambut gembira pelatih Carlos Queiroz. “Dia menjadisisi lain, itu sangat menyejukkan hati dan kini dia bisa benarbenar menjadi leader di luar lapangan meski ban kapten ada pada Cristiano,” cetus Queiroz.

Deco mengaku, kondisi tersebut diperuntukkan bagi prestasi timnas Portugal. Praktis dalam dua tahun terakhir, semenjak kegagalan di Euro 2008, pemain berusia 32 tahun ini berubah drastis. Bermain bersama anak-anak muda seperti Cristiano Ronaldo Silvestre Varela, Nani, Hugo Almeida, Joao Moutinho, Raul Meireles sampai Miguel Veloso, membawa Deco pada sosok yang jauh lebih dewasa. Tak heran, semua itu bisa menjadi modal baginya untuk membawa Portugal lebih jauh melangkah di Piala Dunia Afsel, ketimbang empat tahun silam. “Portugal membutuhkan banyak pemain berpengalaman, tidak hanya melulu teknik. Dan egoistis menjadi penyakit lama di tim ini, jadi apa salahnya berubah agar Portugal bisa berprestasi lebih bagus lagi,” tutur Deco.